Selasa, 12 Februari 2013

perkembangan media jejaring sosial

Perkembangan teknologi padasaat ini, banyak menciptakan beragam aplikasi sebagai bentuk bagaimana teknologi itu berkembang semakin pesat seiring berjalannya waktu. Kemajuan teknologi itu salah satunya tercermin dengan tidak adanya jarak, ruang, dan waktu sebagai penghambat aruskomunikasi. Dengan kata lain, kemajuan teknologi memudahkan kita untuk berkomunikasi lebih efektif dan efisiensi dalam rangka mengikuti arus globalisasi, salah satu contohnya adalah internet sebagai media komunikasi yang paling efektif serta lebih efisien dibandingkan jenis aplikasi komunikasi lainnya.

Banyak inovator yang berkreasi membuat berbagai situs jejaring sosial dalam rangka mencapai komunikasi efektif dan efisien tersebut. Beberapa bentuk situs jejaring sosial telah banyak diketahui dan digunakan oleh hampir sebagian masyarakat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Dalam hal ini, kita hanya membahas hal tersebut namun cukup dengan cakupan wilayah di Negara kita tercinta ini. Berbagai situs jejaring sosial yang mulai "mewabah" di Indonesia seperti facebook, twitter, myspace, friendster, tagged, dll. banyak memberikan nilai dan manfaat positif apabila dipergunakan secara tepat dan bijaksana. Namun pada realitasnya di negeri ini, banyak sekali terjadi penyimpangan terhadap pemanfaatan situs jejaring sosial tersebut, seperti timbulnya perselingkuhan, pembohongan publik, penipuan, asusila, transaksi negatif, cyber crime, dsb. Contoh tersebut hanyalah sekelumit kecil bagaimana situs jejaring sosial yang seharusnya dimanfaatkan secara optimal melainkan dipergunakan ke arah yang sangat menyimpang, sungguh sangat ironis terhadap generasi muda yang akan menerima perkembangan kemajuan teknologi khususnya internet.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam pemanfaatan internet, seharusnya diawali dari kesadaran diri sendiri untuk menghindari hal-hal tersebut, peran aktif orang tua dalam mengarahkan serta menjaga anaknya juga sangat diperlukan, selain dengan penegakan hukum mengenai dunia maya yang harus dipatuhi serta ditaati dengan sebenar-benarnya. Kalau kita mengkaji apa yang telah terjadi di Indonesia, mengenai penyimpangan situs jejaring sosial, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kesejahteraan rakyat secara adil dan merata seharusnya dapat terlealisasikan secara stimultan dan berimbang, dan juga dengan pentingnya kesadaran diri masing-masing sebagai end user dari situs jejaring sosial tersebut.
Jejaring sosial adalah situs di internet yang memungkinkan para penggunanya untuk berintraksi dengan pengguna lainnya. Konsep ini sudah ada sejak lama, bahkan internet pertama kali muncul agar pihak militer AS dapat saling berinteraksi satu sama lain.
Beberapa tahun belakangan ini, jejaring sosial seakan menjadi fenofema yang luar biasa. Pertumbuhan pengguna jejaring sosial khususnya di Indonesia, tidak lepas dari pertumbuhan pengguna internet yang meningkat dengan pesat. Puncak pertumbuhan ini terjadi sekitar tahun 2008-2010 yang lalu. Salah satu jejaring sosial yang paling menarik perhatian, pastinya adalah Facebook.
Lewat jejaring sosial kita bisa berkomunikasi dengan orang lain tanpa memikirkan jarak dan waktu, hal lain yang bisa kita lakukan adalah mendapat banyak “teman” dalam waktu singkat. “Teman” yang kita dapat di jejaring sosial adalah seseorang yang kita sudah kenal atau bahkan seseorang yang belum pernah kita temui. Jadi, berhati-hati adalah sebuah keharusan saat menggunakan jejaring sosial.


Belakangan, jejaring sosial mulai berusaha mengalahkan dunia pertemanan di dunia nyata dengan inovasi-inovasi yang dibuatnya seperti video chat. Mungkin ada beberapa orang yang mengira kalau bertemanan secara digital itu bisa dilakukan. Tapi, itu adalah hal yang salah.
Sampai kapanpun, jejaring sosial tidak akan bisa menggantikan dunia pertemanan yang nyata, walaupun mereka sudah memiliki berbagai fasilitas yang sangat menunjang pertemanan. Kenapa?
1. Jejaring sosial adalah sebuah situs yang sewaktu-waktu bisa saja diretas oleh para peretas (hacker). Tentu saja keamanan data-data pribadi kita tidak bisa sepenuhnya dipercayakan pada jejaring sosial.
2. Masalah privasi (data pribadi) sangat rentan untuk disebarkan lewat jejaring sosial. Bukan hanya oleh teman yang kita kenal, tapi juga oleh “teman” yang belum pernah kita temui.
3. Misalkan kalian memiliki sebuah masalah yang sangat pribadi, apakah mungkin akan menceritakannya pada seseorang yang anda percaya hanya melalui video chat atau chat? Padahal, diluar sana ada orang yang sedang mengetahui hal yang sedang anda bicarakan.
4. Ini bukan menakut-nakuti, tapi ini adalah sebuah kenyataan. Ini juga bukan sebuah larangan untuk menggunakan jejaring sosial untuk berteman. Tapi, hanya mengingatkan untuk selalu berhati-hati jika ingin menggunakan jejaring sosial.
Mungkin bagi sebagian Anda cukup sering mengeluh di dunia nyata dan ditumpahkan di dunia maya, seakan-akan Anda berusaha lari dari kenyataan. Memang itu hak siapa saja untuk melakukannya, tapi kalau kita tidak mampu memahami perkembangan teknologi maka sebagian dari Anda pun hanya bisa menjadi konsumen teknologi.
Hal ini juga diyakini Singgih dengan mengatakan pertumbuhan jejaring sosial di Indonesia akan tumbuh dengan cepat, tidak hanya jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter yang populer.
Hal ini dimanfaatkan SAP dengan menawarkan Database Technology yang menggunakan SAP HANA (High Performance Appliance Analytic). Dengan teknologi ini Anda bisa menikmati real-time computing yang bisa menyimpan datanya dalam memori, bukan lagi dalam sebuah hardisk atau cloud computing yang terkadang kapasitasnya terbatas.
Jadi, bagi Anda yang tertarik untuk memiliki jejaring sosial apa pun kontennya, bisa mencoba alternatif yang ditawarkan oleh SAP Indonesia. Misalnya, bagi Anda yang ingin membuat sebuah website belanja online yang kian populer belakangan ini bisa menggunakan HANA sebagai alternatif teknologi yang digunakan.
Setidaknya daripada berkeluh kesah, ada baiknya Anda berkreatifitas dengan memanfaatkan teknologi.